Kebijakan utang luar negeri sangat krusial dalam konteks negara berkembang, termasuk di dalamnya negara-negara yang tergolong emerging economies. Hal ini karena terdapat urgensi untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah-tengah keterbatasan fiskal yang dialami. Lantas, apakah keberadaan utang ikut mendorong pertumbuhan ekonomi, atau justru menghambatnya?